Jumat, 25 Juli 2014

[K Movie] Hello Brother Part 1

Hello Brother

Profile

  • Movie: Hello Brother
  • Revised romanization: Annyeong, Hyeonga
  • Hangul: 안녕, 형아
  • Director: Lim Tai Hyung
  • Writer: Kim Eun Jung
  • Producer:
  • Cinematographer
  • Release Date: May 27, 2005
  • Runtime: 95 min.
  • Language: Korean
  • Country: South Korea

Notes

Berdasarkan kisah nyata, seorang anak yang berumur 9 tahun dan mengidap penyakit kanker.

Cast

  • Bae Chong Ok - Mum
  • Choi Woo Hyuk - Wook-Yi
  • Yi Da Jeon 
  • Oh Ji Hye
  • Park Ji Bin - Jang Han-Yi
  • Park Won Sang - Dad
  • Jeon Hye Jin 
  • Ahn Sang Tae 
  • Seo Da Han
  • Lee Seung Hun 
  • Seo Beom Sik 
  • Park Geum Soo  
  • So Do Bi 
  • Son Young Soon - Wook-Yi's grandmother
  • Choi Jin Ho - Dr. Na Young-Soo  
Sinopsis Part 1
Hari itu di sekolah perut hari sakit, dia berusaha menahannya tapi karena memang dalam keadaan darurat ia akhirnya ingin meminta ijin pada gurunya untuk ke toilet.
Tanpa mempedulikan temannya yang mengajak bicara, ia memanggil gurunya, tapi tentu saja gurunya tidak mengijinkannya.
Kebiasaan Hani yang sering membohongi gurunya membuatnya bermasalah kali ini, dan tentu saja ia terpaksa menahan sakit perutnya. Walau ia sakit perut, tapi tetap saja saat temannya mengajak bermain kartu tetap ia ladeni dan menang lagi. Hani di kelas tipe anak nakal dan merajai teman-temannya.
Pelajaran kali ini membahas tentang POEM dengan kata kucing (mungkin seperti kata mutiara kalau disini-maybe)
Saat giliran Joon Tae, ia mendapat pujian sempuran sedangkan saat giliran Hani, tentu saj ia kena marah karena menjawab sesuka hatinya, menurutnya kucing yang kuncing kenapa dibuat susah?
Setelah pelajaran ia menemui kakaknya, tentu saja setelah dia membuat ulah dengan mengotori celananya karena sudah tidak tahan lagi menahan sakit perutnya.
Hani senang saja pulang, berbeda dengan kakaknya yang merasa sakit kepala dan tidak ingin diganggu Hani. Sesampainya di rumah kakaknya memandikan Hani dan membersihkan celana Hani agar tidak diketahui ibunya.
Kakak Hani meminta Hani membangunkannya sebelum ibu mereka datang, tapi Hani malah iseng mematikan alarm jam dan tetap melanjutkan gamenya.
 Masalah datang karena ibu datang, dan Hani cepat-cepat membangunkan kakaknya. Kakak yang kali itu benar-benar sakit kena marah ibu. Ibu tidak mempercayai Han Byul dan malah memarahinya, awalnya aku pikir karena ibu meminta Hani mengambil tongkat pemukul, ia hendak memukul Han Byul, tapi ternyata itu utnuk Hani.
 Saat ibu bergantian memarahi Hani, Han Byul muntah dan ia hampir tidak sadarkan diri. Ibu khawatir, begitu juga dengan Hani yangt melihat kakaknya tiba-tiba sakit. Ibu dan Hani segera membawanya ke RS
 Han Byul mendapat saran untuk melakukan tes scan, ibu khawatir dengan kondisi Han Byul
 Hani yang bermain dengan sepatu rodanya di RS merasa heran dengan kondisi di RS itu, apalagi ia seperti merasa takut dan kasian melihat orang-orang yang sakit.
 Hani merasa sedih karena kesepian ia tidak seceria biasanya, dan Han Byul yang menyanyangi adiknya juga merasa bersalah karena dirinya Hani berada di RS.
 Han Byul berusaha menghibur Hani, dan berhasil membuatnya tertawa. Akhirnya ayah mereka datang dan itu semakin membuat Hani gembira.
Ayah mereka segera menghibur mereka, dan juga menanyakan kondisi Han Byul
Ibu keluar dari ruang dokter dan terlihat sedih, ayah mengerti situasinya tapi ia berusaha tenang.
Hari itu juga Han Byul harus rawat inap. Ayah yang mengetahui sifat Hani mencoba berbicara dengan Hani
 Ayah memberitahu Hani, kalau kakaknya sakit parah dan jika Hani mengganggu kakaknya maka ia akan menghukum Hani. Ayah memberikan buku kecil untuk Han Byul, dan meminta HAn Byul mencatat semua perbuat Hani yang membuatnya marah.
 Ayah dan ibu berbicara berdua. Ibu merasa bersalah karena selama ini tidak mempercayai Han Byul dan mengiranya berbohong dan ia merasa bersalah juga karena Han Byuil bisa buta karena sakit ini.
 Di sekolah Hani tetap ceria saat istirahat, bahkan ia tanpa sepengahuan orang tua Yong Tae yang kali itui kebagian petugas pembagian makanan mengambil kue lebih.
 Kue itu ia berikan pada kakaknya, ia pergi ke RS sendirian. Han Byul yang melihat kue itu menolaknya. Karena akan menjalani operasi Han Byul dalam keadaan puasa.
 Hani tidak mengerti hal itu, Han Byul menjelaskan pada Hani bahwa ia akan menjalani operasi dan ia tidak diijinkan memakan apapun.
Hani merasa kasian pada kakaknya itu, Han Byul mengetahui perasaan Hani dan menggoda adiknya
 Han Byul bercerita bahwa saat operasi kepalanya akan dibuka, tentu saja untuk ukuran anak seusia Hani membanyangkannya saja membikin ngeri. Tapi begitu melihat ekspresi Hani, Han Byul tertawa dan Hani tau kalau kakaknya itu berbohong.
 Ayah datang dan eran melihat Hani berada di RS, HAni dengan bangga berkata itu hal mudah untuknya untuk datang ke RS sendirian.
Sebelum operasi ayah mencukur rambut Han Byul. Saat operasi Han Byul memakai alat di kepalanya dan membuat Hani tertawa karena Han Byul seperti alien.
 Operasi berjalan lancar dan Han Byul sudah sadarkan diri, ia lalu dibawa ke ruangan yang khusus anak rehabilitasi pasca operasi.
 Hani merasa heran melihat semua pasien di sana, hampir semuanya anak-anak dan kondisi kepala mereka seperti kakaknya. Ia tahu bahwa pasien di sana sakit parah.
Dokter meminta Hani agar tidak menggunakan apa yang dipakai Han Byul dan tidak dekat dengan Han Byul saat sakit. Han Byul masih dalam proses rehab jadi dia harus dalam keadaan steril.
Han Byul menerima suntikan, suster yang tau suktikan itu sakit mencoba mengalihkan perhatian Han Byul dengan terus berbicara pada Han Byul. Han Byul tidak merespon suster, membuat ibu yang menjawab semua pertanyaan suster dan sedikit marah dengan sikap Han Byul. Hani yang tau kondisi itu  membuat suasana sedikit cerah dengan terus berbicara.
Han Byul balik marah dengan sikap ibu, ibu tidak mengerti perasaannya. Disuntik saja sudah merasa sakit sekali, kenapa ia harus menjawab pertanyaan mereka dan itu semakin membuat ia sakit. Ibu merasa bersalah juga terhadap Han Byul
Saat liburan, dihabiskan Hani di RS dan di rumah karena kakaknya yang sakit. Anak-anak yang lain mencoba pamer pada Hani, tapi Haini cuek saja.
Melihat dan menger=tahui bahwa temannya Joon tae pergi liburan ke Disney Land membuat Hani penasaran dan rasa gatal kalau nggak nerjain teman satu ini.
 Hani selalu memanggil Joon Tae dengan nama sebastian. Joon Tae sebenarnya bukan anak sombong tapi dia bersikap seperti itu agar terlihat keren, bahkan saat tau kondisi kakak Hani ia merasa kasian.
Han byul memanggil Hani di kelasnya dan mengajaknya pulang. Hani segera keluar dengan pandangan aneh dari teman-temanya, tentu saja ia cuek dan memarahi mereka.
Han Byul masih belum terlalu kuat untuk jalan dan meminta Hani membantunya, tapi Hani malah mendorong-dorong kakaknya itu.
Ibu terlihat memikirkan kondisi keuangan mereka, dan tidak bergairah hal itu membuat Hani iseng dan mencoba menghibur ibunya dengan menggoda ibunya. Ibu tidak berkutik dan timbullah ide iseng Hani.
 Hani tiba-tiba menghilang dan mematikan lampu, ibu sempat terkejut dan sebuah cahaya muncul dengan diiringi lagu yang memperlihatkan Hani sedang berdansa untuk menghibur ibunya.
 Melihat kekonyolan anaknya satu itu membuat ibu tertawa, tapi tawa itu tidak bertahan lama karena Han Byul keluar kamar dan segera mematikan musik
 Han Byul saat sensitif karena pengaruh obat dan sakitnya, ibu paham tapi berbeda dengan Hani. Ia hanya ingin diperhatikan dan membuat ibunya gembira tapi malah kena marah.
 Karena jengkel ia masuk kamar mandi dan menggunakan handuk Han Byul
Malam itu juga Han Byul kritis dan Hani merasa bersalah karena ia mengganggap karena dirinya menggunakan handuk Han Byul, maka kakaknya sakit lagi. Ibu dan ayah fokus pada Han Byul dan meninggalkan Hani di rumah sendirian, ia ketakutan dan merasa lega saat ayah datang.
Karena merasa bersalah ia memberikan kartu kesanyangannya untuk Han Byul. Ia menyelipkan di buku Harry Potter Han Byul saat menyamar menjadi pasien dengan pakaian Han Byul.
Wook datang dan menyapa Hani, tapi Hani tidak mempedulikannya. Ibu datang dan memarahi Hani karena berpura-pura jadi Han Byul. Wook sadar ternyata Hani bukan Han Byul, dan dia akhirnya paham kenapa usia dan tubuh Hani tidak sesuai.
Han Byul tau ternyata pasien yang dibicarakan dokter saat dia berada di lorong rumah sakit adalah Wook. Han Byul merasa kasian kepada Wook karena sakit Wook lebih parah dari dirinya, dan dia berusaha menjadi seorang kakak untuk Wook.
Melihat kedekatan kakaknya dan Wook, membuat Hani cemburu dan marah pada kakaknya.
Han Byul berusaha adil, tapi berbeda dimata Hani. hani semakin bertingkah kekanak-kanakan dan berusaha mengejek semua yang dilakukan Wook
Wook menunjukkan ttd little jade pujaannya, tapi tentu saja itu tidak asli, dan Hani mengejeknya.
 Tidak tahan dengan tingkah Hani, Han Byul mengeluarkan senjata rahasian, catatan untuk ayahnya.
 Melihat itu Hani tidak bisa berkutik dan memukul Han Byul.
 Hani asyik bermain sendiri dengan sepatu rodanya, Wook yang melihat hal itu juga ingin mencobanya.
 Hani tidak mau meminjamkannya karena Wook pasti tidak bisa memainkannya, Han Byul lagi-lagi berpihak pada Wook dan mengancam Hani dengan bukunya.
 Han Byul meminta Hani berhenti memanggil Wook anak desa, tapi Hani tidak mau dan semakin jengkel dengan kakaknya itu.
Saat di toilet menggu Hani, ibu menangis, tanpa sengaja ibu Wook masuk dan memberikan rahasianya pada ibu agar memasukkan kepalanya kedalam air, hal itu akan membuatnya merasa sedikit tenang.
Ibu dan ibu Wook akhirnya menjadi teman dan tidak canggung lagi.
Pulang sekolah Hani selalu datang ke RS, saat melihat kedekatan kakaknya dan Wook ia tidak senang dan heran Wook bermain dengan sepatu roda. Han Byul ternyata memberikan miliknya yang tidak terpakai.
Hani merasa tidak senang dengan hal itu, dan ia semakin amrah karena ia melihat Wook memegang kartu yang ia berikan pada Han Byul. Ia bertengkar dengan Wook, dan membuat Wook hidung Wook berdarah. Wook langsung pergi ke kamarnya tanpa berkata apa-apa.
Han Byul semakin tidak senang dengan tingkah adiknya itu, dan pergi menyusul Wook. Hani merasa takut melihat Wook saat berdarah ia hanya diam saja. Di suatu tempat di RS Hani menyediri dan Han Byul menghampirinya untuk memberitahukan bahwa Wook tidak akan melapor kejadian tadi, dan Hani tidak akan kena marah.
Han Byul meminta Hani meminta maaf pada Wook. Han Byul memberitahu Hani bahwa Wook lebih sakit darinya jadi jangan bersikap seperti itu padanya. Hani marah pada kakaknya karena ia memberikan kartu kesanyangannya itu untuk Han Byul karena kakaknya itu sedang sakit, tapi kenapa malah kakaknya memberikan kartu itu pada Wook, seharusnya Han Byul yang meminta maaf pada dirinya.
Han Byul sadar kalau dirinya salah, dan ia menyadari sikapnnya pada Hani dan sedikit menyesal juga mengetahui persaan Hani yang mengkhawatirkan kondisinya.