Selasa, 28 Januari 2014

[Novel] Negeri 5 Menara

NEGERI 5 MENARA
Akhirnya baru bisa baca nech novel setelah lihat versi filmnya entah sudah berapa lama, dalam 2 hari langsung sikat habis. Kali ini mau sharing beberapa kata yang menjadi kalimat favoritku dalam isi novel ini, dan biar nggak lupa juga.
1. Man Jadda Wajada ; Siapa yang bersungguh-sunggu, akan berhasil ( hal 41)
2. Syair Abu Nawas di halaman 143 dan juga tambahan dari search di mbah google (http://kumpulanbiografiulama.wordpress.com/2013/05/27/syair-doa-abu-nawas-al-itiraf-sebuah-pengakuan/) Abu Nawas adalah pujangga Arab dan merupakan salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Penyair ulung sekaligus tokoh sufi ini mempunyai nama lengkap Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami dan hidup pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad (806-814 M). Oleh masyarakat luas Abu Nawas dikenal terutama karena kecerdasan dan kecerdikan dalam melontarkan kata-kata, sehingga banyak lahir anekdot jenaka yang sarat dengan hikmah. 
Berikut ini salah satu karya besarnya sebagai seorang penyair: Al-I’tiraaf – Sebuah pengakuan.
ِإِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ# وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim

فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي # فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar

ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan

وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ # وَذنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya

َإلهي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذنوبِ وَقَدْ دَعَاك
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu

َفَإِنْ تَغْفِرْ فَأنْتَ لِذاك أَهْلٌ # فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

3.Syair Imam Syafii (hal 211)
Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
4. Tentang Keiklasan (hal 295) dan Wakaf (hal 253)
Niat sebelum belajar: iklas dididik dan mendidik. 
Beberapa hal yang kita lakukan kebanyakan karena paksaan, tapi lama kelamaan itu menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi sebuah keiklasan, apalagi metode dalam buku ini juga sering dilakukan oleh Alif, ucapkan kata iklas kalau perlu dengan berteriak maka kita akan merasakan sebuah keiklasan itu sendiri. Mulai belajar wakaf, apapun bentuknya. FIGHTING!!!!!!!!!!
5. Belajar Efektif hal 265
Jangan dipaksakan untuk menghapal. Kalau sudah tamat sekali, ulangi lagi dari awal sampai akhir. Lalu ulangi lagi, kali ini sambil mencontreng setiap kosa kata yang sering dipakai. Lalu tuliskan juga di buku catatan. Sayidina Ali pernah bilang, ikatlah ilmu dengan mencatatnya. Proses mencatat itulah yang mematri kosakata baru di kepala kita.
Salah satu metode yang digunakan dosenku Bahasa Inggris, memang berhasil, tapi karena tidak ada niat dan perbuatan yang konsisten maka tidak berhasil. Mantapkan niat dan bergeraklah,,,,,
6. Kullukum ra'in wakullukum masulun an raiyatihi ; Setiap orang itu pemimpin, dan setiap orang bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. hal 297
Setiap orang pasti menjadi pemimpin, terutama memimpin dirinya sendiri.
7.  Rahasia Baso Hal 357-363
Tentang berbakti pada kedua orang tua. Ada sebuah hadist yang mengajarkan bahwa kalau seorang anak menghapal Al Qur'an, maka kedua orangtuanya akan mendapat jubah kemuliaan di akhirat nanti. Keselamatan akhirat buat kedua orangtuanya.
Bagian dari novel ini yang benar-benar aku sukai, Birulwalidain - Berbakti pada kedua orang tua.
8. Kun Fayakun hal 405
Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
Sangat amat sepakat dengan hal ini. Terbukti sendiri pada diriku, walau hanya membatin dalam hati, semua yang aku inginkan dikabulkan olehNya, kalau tidak sekarang pasti suatu saat akan dikabulkan. Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Salah satu firmanNya: "Berdoalah padaKu, maka akan Aku Kabulkan" 

Tidak ada komentar: